Monday, December 9, 2013

Nocturno


Kubiarkan cahaya bintang memilikimu
Kubiarkan angin yang pucat
dan tak habis-habisnya gelisah
Tiba-tiba menjelma isyarat merebutmu
Entah kapankah bisa kutangkap
                                                 

 - Sapardi Djoko Darmono

Friday, December 6, 2013

Surat Untuk Ketua IMTI Kami yang Baru

SELAMAT MENGEMBAN AMANAH 
Ketua IMTI 2014


Akhirnya, setelah perjuangan yang penuh jatuh, bangun, tawa, keringat, juga tangis, terpilih juga lo ja, sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Teknik Industri UI yang baru. 
Mungkin gue bukan orang yang tahu gimana detail perjuangan lo dari awal seperti apa, gimana lo mengakselerasi diri dengan selalu transfer wawasan, gimana lo menelitik TI sampai ke dalemnya buat dijadiin dasar evaluasi lo ke depannya, gimana lo ngebuat konsep IMTI mulai dari nol sampai jadi sekece itu, dan gue gatau susahnya perjuangan lo untuk kampanye ke warga.
Tapi gue tahu, lo selalu semangat buat menjadikan diri lo semakin lebih pantas untuk ada di posisi itu ja. Gue tahu, tentang mimpi besar lo buat ngebawa perubahan ke IMTI dan mencipta manfaat seluas-luasnya buat warga TI kelak saat lo ada di IMTI 1.

Itu mungkin salah satu alasan gue untuk bersedia jadi salah satu awak di kapal lo nanti dan
Itu mungkin juga jadi salah satu alasan gue untuk dengan ringannya menitipkan mimpi gue untuk IMTI di lo

Mungkin dulu gue orang yang selalu sebel sama lo. Cuma gegara lo nyuruh gue ngurus format tugas MADK yang ribet itu sendirian, yang sedangkan lo malah futsal bareng temen lo
Mungkin dulu gue salah satu orang yang selalu ada di seberang lo, karena lo yang orang yang gue lihat selalu temperamen juga emosian dan 
Mungkin dulu gue orang yang selalu selalu ga sepaham sama lo, karena lo gabisa ramah sama semua kalangan di angkatan kita

Maafin gue, yang sering menilai lo dengan sebelah mata
Mafiin gue juga, yang ga pernah mau melihat lo dengan utuh

Dan saat lo cerita di gazeb TI, tentang sebuah kapal yang ingin berlayar  menuju pulau harapan itu. Gue mulai sadar, point of view gue tentang lo salah.
Ada hal lain yang lebih besar, hal lain tentang sebuah semangat untuk ngebawa IMTI ke arah yang lebih baik, ke sebuah tujuan untuk mencipta perubahan demi kebermanfaatan yang kongkrit.
Jujur, gue speechless saat lo mengurai satu demi satu konsep lo tentang IMTI ke depan.
Demi, itu konsep sakit banget ja, detailingnya dapet, sasaran, alur, kontennya pun jelas. Entah sejak kapan lo ngebuat konsep itu, tapi pasti lama untuk konsep sematang itu.
Algoritma berpikir yang jelas dan dinamis, yang ngebuat gue semakin yakin lo bisa jadi kapten IMTI ke depan ja, dan tebakan gue bener, lo beneran jadi kapten sekarang.

Sekarang tinggal consequence with what you have planned ja.
Bring to your destiny!
Inget bahan bakar infinity kita, mungkin nanti kalau lo capek!
Juga selalu inget ada yang menitipkan mimpi ke kita!

Kita cuma waktu punya waktu kurang dari 1 tahun. Banyak ide luar biasa yang tersebar di awal. Sinergi adalah yang kita butuhkan untuk menjadikannya nyata. Kalau tidak dari awal sinergis, sulit buat memberi sesuatu yang besar nantinya. Yuk buat karya-karya terbaik kita! Sesuatu yang besar, yang bisa diingat, terus bisa kita banggakan nantinya. 

Gue akui, lo hebat ja!
Semoga gue selalu bisa ngebantu lo nyetir kapal sampai ke pulau harapan!


Mudah-mudahan amanah ini dapat memicu semua awak kapal untuk bisa berkarya dengan lebih dan lebih serta bisa membuat kita menyempurnakan pekerjaan yang diamanahkan ini.
Menuju hasil yang lebih dari sekedar selesai.
Menciptakan kebermanfaatan, bukan hanya citra semu dan sekedar etalase belaka


Hari ini, 6 Desember 2013
Selamat untuk Muhammad Reza Pramadea sebagai Ketua IMTI 2014 terpilih
Semoga selalu istiqomah dalam mengemban amanah
Semoga bisa membawa perubahan untuk TIUI
Semoga dapat mencipta manfat seluas-luasnya
Semoga selalu dimudahkan dalam setiap gelombang yang bakal kita lalui
dan terakhir....

Ini baru awal pelayaran, pastikan kapalnya sampai di pulau harapan dengan selamat dan sentausa kelak!


"Sebuah kapal akan selalu aman di dermaga,

 namun bukan untuk itu kapal dibuat."





sincerely,


Rina Wahyuningtyas




Tuesday, December 3, 2013

"Foto yang baik itu tercipta bukan karena objeknya yang indah, ataupun karena kameranya yang canggih, tapi karena diambil pada angle yang baik"



Ayo ngelihat dari sisi positifnya Rin, karena sebuah botol yang setengah kosong tidak sama dengan sebuah botol yang terisi setengah. Good viewing angles will result in a good thing anyway.

Monday, November 25, 2013

we have to start!

Selamat tanggal 25 November guru-guruku terkasih juga buat kamu yang kelak bakalan jadi generator pembangunan negara ini :)


Terkadang gue suka heran dan takjub, kenapa anak-anak jalanan kok lebih nyambung ya kalau diajak ngobrol? Kenapa kemampuan literasi mereka lebih ungul dalam memahami kondisi sekitar? 
Apa mereka terlatih oleh lingkungan untuk bisa berpikir kritis kaya gitu?

Gue ngomong kaya gini, bukan tanpa dasar yang jelas. Dulu pas SMA gue sering ngobrol bareng anak-anak jalanan yang suka nongkrong di Nasi Timbel Pak Kumis yang super enak itu, di belakang SMA gue. Ya, emang sih for the first chance, mereka bakal ga interest sama kita, ya tapi karena gue emang sok kenal dari orok, that's no problem hahaa. Tapi serius, mereka lebih nyambung diajak ngobrol dibanding keponakan-keponakan gue sendiri yang bisanya cuma minta jajan sama maenin gadgetnya itu tanpa inget waktu (yang bahkan buliknya aja gapunya, heem curhat). Padahal secara mereka lebih beruntung buat mengenyam pendidikan informal semenjak dini.

Lantas apa gunanya pendidikan, kalau orang yang berpendidikan pun tidak lebih baik dalam hal iterasi dengan orang lain? But, i believe education is the most important tool untuk buat Indonesia bangkit. Isu energi memang penting, ngeberantas korupsi juga penting, tapi ya kalau ga ada yang mau ngubek-ngubek pendidikan gabakal ada yang bisa ngeberhentin semua itu. 

Menurut gue pendidikan formal sekarang tidak lebih dari sekadar lembaga sertifikasi (jadi inget bapak yang suka promosi sertifikasi di kelas duhh). Only provide a certificate to their student, indeed. Lalu, esensi pendidikannya sebelah mana?

Para pengajar disibukkan oleh sertifikasi, yang bukannya sibuk bagaimana mendapatkan pola mengajar yang paling manteb buat siswanya. Certification is not enough to improve the quality of education. Mirisnya sampe saat ini, masih banyak saja guru yang ngasih LKS ke muridnya, lalu beliau cuma duduk nyaman di depan kelas, tanpa melakukan pengajaran. Mereka memang ada di dalam kelas, berbicara tentang mendidik tetapi mereka tidak melakukan pendidikan. Tertambah desparitas fisik yang sangat mentereng wujudnya. Sekolah-sekolah di desa yang sangat tidak layak dan serba minim fasilitas masih banyak kita jumpai. Heem ga kuat deh kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah di kota besar, yang mungkin dapat dikatakan memiliki fasilitas berlebihan. 

Jika dirunut, hal itu jelas sudah merupakan suatu pelanggaran di bawah payung konstitusi agung negara ini, UUD 1945. Lantas, emangnya cuma sekolah yang super berpengaruh bagi perkembangan generasi-generasi penerus kita? Kenapa cuma sekolah yang disoroti? Padahal alokasi belajar di sekolah hanya beberapa jam saja, jauh lebih sedikit dibandingkan waktu di luar sekolah. Walaupun saya percaya, bahwa jantungnya pendidikan itu bukan sekolah melainkan masyarakat. But, school is the one and only place that allocate children to perform activities dengan niat untuk obtain knowledge dan beberapa jam itu sangatlah bermutu dalam satu hari.

Sekolah itu bukan untuk meluluskan anak, tapi agar anak mampu berpikir dan menempatkan diri sesuai dengan perannya yang diwujudkan dalam komunitasnya. Melatih berpikir, mengomunikasikannya dalam bahasa verbal, menurut gue jauh lebih penting dibandingkan dengan melatih kecakapan mereka akan angka dan rumus. Berbagai research juga membuktikan bahwa lembaga pendidikan formal has the largest contribution in realizing civil society. Gue percaya kalau semakin baik kualitas pendidikan di suatu daerah, semakin baik pula mutu masyarakatnya, karena anggota masyarakat dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan porsinya dan berhasilnya pendidikan nasional itu adalah ketika negara ini maju karena dibangun oleh insan terdidik bangsanya sendiri


We have to start!

Mulailah peduli dari sisi manapun!
Karena kita adalah khalifah sebagai kepanjangan tangan-Nya di muka bumi ini,
Karena hati nurani kita sebenarnya adalah untuk mendidik,
Karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar semua insan berakal,
Karena sejatinya tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan warga negara sebagai agen pembangunan nasional, dan
Semoga lebih banyak masyarakat yang terdidik dan mendidik 




"We cannot tell the precise moment when friendship is formed. as in filling a vessel drop by drop, there is at last a drop which makes it run over. so in a series of kindnesses there is at last one which makes the heart run over."


- Ray Bradburry


Friday, November 15, 2013

So glad that these few days the ideas that i created has successfully done and brought usefulness to a system. More are coming up, more than ready to handle it!

Aku ingin menjadi bagian dari PERUBAHAN :)

  

Depok, 16 November 2013
Saat canduku menari di antara rintik yang semakin menderas

Sunday, November 10, 2013

Monyet dan Ubi

Dalam waktu kurang dari satu bulan lagi kepengurusan semua lembaga di IKM FTUI akan segera berakhir. Semua lembaga akan memasuki masa demisioner di akhir bulan ini. Tentunya rotasi pemegang kendali itu membutuhkan suatu transformasi yang bersifat adjustable terhadap kebutuhan dan kondisi dari warganya. Hal ini mengingatkan saya tentang sebuah cerita mengenai monyet macaque dalam buku Disney Way yang saya baca ketika dalam perjalanan pulang ke Bandung, seminggu yang lalu. So, let me start the story


"Pada suatu hari, di sebuah Pulau di Jepang, dilakukan sebuah penelitian terhadap sekumpulan monyet macaque. Para peneliti itu menaruh ubi-ubi kesukaan monyet di pasir pantai. Namun,  apa yang terjadi? (ubinya kesapu air laut) (yakali, the end nanti ceritanya heem). Yap! monyet-monyet itu menelantarkan ubi favorit mereka seperti tumpukan sampah tak berharga, hanya karena pasir yang melekat pada ubi-ubi tersebut.

Tak lama, one of most genius monkey mencuci ubi di air laut. Pasir yang melekat pada ubi tak lagi menjadi masalah lagi, bahkan rasa dari ubi tersebut malah bertambah enak. Monyet itu dengan segera mengajarkan ibu dan beberapa temannya tentang penemuannya itu. Lama kelamaan monyet muda lainnya mulai meniru perilaku monyet pintar tadi. Setelah beberapa tahun benteng penolakan akan ubi yang dilekati pasirpun terkikis akibat kejadian itu".

The Japanese Macaque is also known as the Snow Monkey
source: a-z-animals.com

Suatu transformasi serupa dalam hal perilaku monyet tersebut juga muncul pada organisasi yang sedang mengalami perubahan. Pergantian puncak kepemimpinan merupakan one of tremendous transformation dalam suatu organisasi.
Eventually, akan dicapai suatu titik yang jika satu orang mengadopsi lagi serangkaian nilai baru tersebut, sinergi yang timbul akan menjadi sangat kuat sehingga dapat memengaruhi semua orang untuk melakukannya. Terlepas dari cerita ini merupakan sebuah legenda atau fakta, but we can get some lessons from the story of macaque and ubi-nya itu.

  • Transformasi  budaya, baik itu secara total maupun parsial membutuhkan waktu. Sejatinya, pencapaian hidup tidak akan tercapai bila kondisi kita kemarin, hari ini dan esok adalah sama.
  • Keuntungan dari transformasi harus nyata. Bukti dari itu semua adalah terasa hingga ke akar.
  • Konsisten menjadi tauladan. Bila kita menginginkan sesuatu lain dari sekeliling kita, maka cara termudah adalah initiat(e)ing or creat(e)ing perubahan dari dalam diri kita sendiri.
  • There must be an entire stakehoders's commitment from the beginning.Without commitment, transformasi dari seluruh kumpulan monyet tersebut will not happpened.


Selamat mengemban amanah pemimpin-pemimpin kami selanjutnya. Tanggung jawabmu tidak hanya terbatas di dunia saja, tetapi jauh dari itu.



"Jika anda mengubah sesuatu di tahap perencanaan, anda akan rugi satu dollar. Jika anda mengubah sesuatu di tahap perancangan, anda akan rugi sepuluh dollar. Jika anda mengubah sesuatu setelah selesai dibuat, anda akan rugi seratus dollar" 

- Brian Hattke, Project Engineering Division Manager Mead Johnson Nutrition



Monday, November 4, 2013

Ketika kau letih dengan masalah, ikhlaskanlah.

Agar tunduk disaat yang lain angkuh, 

agar teduh disaat yang lain runtuh, 

dan tegar disaat yang lain terhempas.



(Daurah Tarqiyah II Nurul Khomsah)

Sunday, October 27, 2013

Self Introduction

Hello everyone :)

My name is Rina Wahyuningtyas, you can call me Rina. I am a 2nd year student of Universitas Indonesia majoring in Industrial Engineering. I am a fast walker because my time's not worth spent on the way and also a dreamer because I do believe that all the great things started with a dream. 

Please kindly enjoy my post later pals!