Monday, November 25, 2013

we have to start!

Selamat tanggal 25 November guru-guruku terkasih juga buat kamu yang kelak bakalan jadi generator pembangunan negara ini :)


Terkadang gue suka heran dan takjub, kenapa anak-anak jalanan kok lebih nyambung ya kalau diajak ngobrol? Kenapa kemampuan literasi mereka lebih ungul dalam memahami kondisi sekitar? 
Apa mereka terlatih oleh lingkungan untuk bisa berpikir kritis kaya gitu?

Gue ngomong kaya gini, bukan tanpa dasar yang jelas. Dulu pas SMA gue sering ngobrol bareng anak-anak jalanan yang suka nongkrong di Nasi Timbel Pak Kumis yang super enak itu, di belakang SMA gue. Ya, emang sih for the first chance, mereka bakal ga interest sama kita, ya tapi karena gue emang sok kenal dari orok, that's no problem hahaa. Tapi serius, mereka lebih nyambung diajak ngobrol dibanding keponakan-keponakan gue sendiri yang bisanya cuma minta jajan sama maenin gadgetnya itu tanpa inget waktu (yang bahkan buliknya aja gapunya, heem curhat). Padahal secara mereka lebih beruntung buat mengenyam pendidikan informal semenjak dini.

Lantas apa gunanya pendidikan, kalau orang yang berpendidikan pun tidak lebih baik dalam hal iterasi dengan orang lain? But, i believe education is the most important tool untuk buat Indonesia bangkit. Isu energi memang penting, ngeberantas korupsi juga penting, tapi ya kalau ga ada yang mau ngubek-ngubek pendidikan gabakal ada yang bisa ngeberhentin semua itu. 

Menurut gue pendidikan formal sekarang tidak lebih dari sekadar lembaga sertifikasi (jadi inget bapak yang suka promosi sertifikasi di kelas duhh). Only provide a certificate to their student, indeed. Lalu, esensi pendidikannya sebelah mana?

Para pengajar disibukkan oleh sertifikasi, yang bukannya sibuk bagaimana mendapatkan pola mengajar yang paling manteb buat siswanya. Certification is not enough to improve the quality of education. Mirisnya sampe saat ini, masih banyak saja guru yang ngasih LKS ke muridnya, lalu beliau cuma duduk nyaman di depan kelas, tanpa melakukan pengajaran. Mereka memang ada di dalam kelas, berbicara tentang mendidik tetapi mereka tidak melakukan pendidikan. Tertambah desparitas fisik yang sangat mentereng wujudnya. Sekolah-sekolah di desa yang sangat tidak layak dan serba minim fasilitas masih banyak kita jumpai. Heem ga kuat deh kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah di kota besar, yang mungkin dapat dikatakan memiliki fasilitas berlebihan. 

Jika dirunut, hal itu jelas sudah merupakan suatu pelanggaran di bawah payung konstitusi agung negara ini, UUD 1945. Lantas, emangnya cuma sekolah yang super berpengaruh bagi perkembangan generasi-generasi penerus kita? Kenapa cuma sekolah yang disoroti? Padahal alokasi belajar di sekolah hanya beberapa jam saja, jauh lebih sedikit dibandingkan waktu di luar sekolah. Walaupun saya percaya, bahwa jantungnya pendidikan itu bukan sekolah melainkan masyarakat. But, school is the one and only place that allocate children to perform activities dengan niat untuk obtain knowledge dan beberapa jam itu sangatlah bermutu dalam satu hari.

Sekolah itu bukan untuk meluluskan anak, tapi agar anak mampu berpikir dan menempatkan diri sesuai dengan perannya yang diwujudkan dalam komunitasnya. Melatih berpikir, mengomunikasikannya dalam bahasa verbal, menurut gue jauh lebih penting dibandingkan dengan melatih kecakapan mereka akan angka dan rumus. Berbagai research juga membuktikan bahwa lembaga pendidikan formal has the largest contribution in realizing civil society. Gue percaya kalau semakin baik kualitas pendidikan di suatu daerah, semakin baik pula mutu masyarakatnya, karena anggota masyarakat dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan porsinya dan berhasilnya pendidikan nasional itu adalah ketika negara ini maju karena dibangun oleh insan terdidik bangsanya sendiri


We have to start!

Mulailah peduli dari sisi manapun!
Karena kita adalah khalifah sebagai kepanjangan tangan-Nya di muka bumi ini,
Karena hati nurani kita sebenarnya adalah untuk mendidik,
Karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar semua insan berakal,
Karena sejatinya tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan warga negara sebagai agen pembangunan nasional, dan
Semoga lebih banyak masyarakat yang terdidik dan mendidik 




Feel free to correct me if i'm wrong, 

I would always  be happy to know your opinion too :)


No comments:

Post a Comment